Kamis, 12 Mei 2016

Sosok di Balik Kesuksesan Suarez

Setiap orang berhak menentukan idola, walau sang idola adalah pemain yang pernah menjadi musuh di kompetisi yang sama. Suarez sangat mengidolakan Carlos Tevez meski pernah main bermusuhan dalam lapangan yang sama, ketika bomber asal Argentina itu masih memperkuat Manchester United (2007–2009) dan Manchester City (2009–2013). Aksi Suarez bersama kedua klub itu, tak lepas dari pantauan Suarez.
Seorang Tevez memang pemain top. Kepada MU juga City, dia ikut mempersembahkan sejumlah gelar. Fans Setan Merah akan selalu mengingatnya sebagai seorang yang berjasa memenangkan dua kali Premier League, edisi 2007/2008 dan 2008/2009 serta UEFA Liga Champions 2007/2008. Sedangkan bersama City, Tevez tak kalah bersinar. Trofi Premier League 2011/2012, FA Cup 2010/2011, dan FA Community Shield 2012 adalah bukti nyata jika Tevez memang pantas jadi idola. Tevez juga sukses di Juventus (2013–2015), memenangkan Serie A dua musim berturut-turut, 2013/2014 maupun 2014/2015. Saat ini, Tevez memperkuat klub masa kecilnya, Boca Juniors.
"kata Suarez itulah sang idola bomber Barcelona tersebut. Hasil analisis agen sbobet terpercaya Suarez juga merupakan tombak yang mematikan. Pemilik paspor Uruguay sudah membuktikannya kala berseragam The Reds, dan kini Barcelona. Datangnya ke Camp Nou pada 2014, sepak terjang Suarez begitu menggembirakan. Musim lalu, dia salah satu aktor penting di balik kesuksesan The Catalan menyabet tiga trofi bergengsi: La Liga, Copa del Rey, Liga Champions 2014/2015.
Pada musim ini, meskipun Barcelona gagal melangkah ke final Liga Champions, peluang untuk mempertahankan gelar La Liga serta Copa del Rey masih terbuka lebar. Suarez sendiri masih tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sementara La Liga, dengan torehan 37, mengungguli bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo.

Jumat, 06 Mei 2016

Ada Kemungkinan Ibrahimovic Balik Ke Milan


Mino Raiola sempat memberikan pernyataan terkait kliennya, Zlatan Ibrahimovic yang memiliki peluang untuk kembali ke klub lamanya, AC Milan. Banyak kemungkin yang membuat para pemain pindah klub, akan tetapi dalam hal ini ada kemungkinan Ibrahimovic berkarir lagi bersama Milan,” karena karirnya di Paris Saint Germain belum menemui kepastian jelas.” 
Maklum, Ibra dikenal sebagai pemain yang mampu memberikan keberuntungan untuk klubnya. Sejak meninggalkan Malmo FF pada musim panas 2001, Ibra selalu mampu memenangi gelar liga domestik. 
Sang striker berusia 34 tahun sebelumnya memang sudah memberikan signal kepada media jika dirinya ingin bermain di Serie A, namun tidak memastikan dengan tim mana dia akan berkarir.
Seorang Ibra memang sudah tidak asing di telinga sepakbola Perancis, dimana dia adalah pemain andalan pelatih Laurent Blanc dan salah satu pencetak gol terbanyak di Ligue 1. Hasil analisis statistik agen ibcbet online   Mencetak 145 gol dari 171 laga, Ibra pun bantu PSG memenangi 4 gelar Liga Prancis, 3 Piala Super Prancis, 2 Coupe de la Ligue, dan 1 Coupe de France. Namun, 2015/2016 disebut-sebut sebagai musim terakhir Ibra bersama PSG. Itu karena kontrak Ibra berakhir di musim panas ini.